Sejarah Islam: The Lion of Desert

Kisah Mu'alaf sayyidina Umar

 Baca juga sebelumnya: "The First Khalifah"


Umar bin Khattab bin Nufain bin Abdul Uzza, dari suku Quraisy golongan Bani Adi merupakan salah satu orang yang sangat memusuhi Islam, khususnya kepada Nabi Muhammad SAW. Bahkan Umar sempat berniat untuk membunuh kekasih Allah SWT itu.

Dalam ceramah KH Zainuddin MZ beberapa tahun lalu yang berjudul Kisah Masuk Islam Umar bin Khattab, pada suatu hari dengan pedang terhunus, Umar menuju Darul Arkom, tempat baginda Rasulullah berkumpul dengan para sahabat. Melihat mukanya yang beringas, mata yang nanar, orang lain sudah menyangka dan mengerti ini tentu akan menjadi pembunuhan.

Dalam perjalanan menuju Darul Arkom, Umar bertemu dengan Nuaim bin Abdullah.
Nuaim bertanya "Ya Umar, mau kemana?".
"Mau membunuh itu, si murtad itu," jawab Umar tegas.
"Si murtad yang mana?" kata Nuaim.
"Yang mana lagi? Itu. Yang memecah belah kita. Yang menghina berhala-berhala kita. Yang menjelek-jelekkan nenek moyang dan keturunan kita. Siapa lagi kalau bukan Muhammad," vegas Umar.
"Umar, apa tak salah? Apa kamu ngga malu? Kamu mau pergi membunuh Muhammad, sementara adik mu sendiri Fatimah, dia sudah termasuk salah seorang pengikut Muhammad," jabar Nuaim.

Mendengar omongan Nuaim, Umar makin geram. Langkah Umar berbelok dari Darul Arkom, dia menuju rumah adiknya, Fatimah. Di rumah, Fatimah sedang berkumpul dengan suaminya Said bin Zaid dan seorang sahabat bernama Habab Ibnul Arots membaca Alquran dalam lembar suhuf.

Mendengar kedatangan pria yang dijuluki 'Singa Padang Pasir' itu, Habab langsung kabur. Suhuf Alquran disembunyikan Fatimah di belakang bajunya. "Fatimah, benar kau telah masuk Islam dan jadi pengikut Muhammad?" tanya Umar geram.
"Iya!" kata Fatimah. Tamparan pun mendarat di muka Fatimah hingga keluar darah dari hidungnya.

Melihat istrinya disakiti, Said mencoba melawan Umar. Namun, Umar langsung meraih leher Said dan membantingnya. Dada Said diinjak Umar. Fatimah membentak Umar, "Umar! Apakah engkau memukul orang yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah? Apakah engkau menganiaya seseorang yang terpanggil untuk mengikuti kebenaran? Manusia macam apa engkau Umar?!".
Tiba-tiba Umar melihat suhuf yang disembunyikan Fatimah. "Apa yang kau sembunyikan dibalik baju mu Fatimah?" tegas Umar.
"Suhuf Al-quran," kata Fatimah.
"Sini, saya mau lihat?" ujar Umar.
"Tak boleh. Kamu tidak suci, orang kotor tidak boleh memegang Al-quran. Kalau mau pegang, sucikan dulu dirimu," tegas Fatimah. Diturutinya permintaan adiknya itu.

Usai membersihkan diri, Umar membaca suhuf tersebut ayat pertama dari surah Thaha.

"Bismillahi rahmani rahim. Thaha. Tidaklah Aku turunkan Al-quran ini untuk bikin sukar manusia. Melainkan merupakan pengingat bagi orang-orang yang takut kepada Allah." (Surah Thaha ayat 1-2)
Kemudian surah Thaha ayat 14-16,
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. Sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang, yang sengaja waktunya tidak Kami beritahukan kepada kamu semua untuk Kami balas segala setiap orang yang apa saja yang telah mereka lakukan dalam kehidupan dunia ini."

Usai membaca ayat tersebut, jiwa Umar bergetar. Dalam hatinya, kalimat tersebut pasti bukan dari manusia.

"Hai, Fatimah beritahu aku dimana keberadaan Muhammad?" tanya Umar.
"Saya tidak akan memberitahu jika kamu hanya akan menyakiti Rasulullah!" kata Fatimah.
"Sama sekali saya tidak akan mencelakakan dia, Fatimah. Kasih tahu saja dimana dia?!" ujar Umar. Akhirnya Fatimah memberitahu lokasinya.
Umar bergegas menuju Darul Arkom. Kedatangan Umar selalu dianggap bencana bagi sahabat Rasulullah. Tapi baginda Nabi Muhammad SAW menenangkan sahabat, "Tenang, mudah-mudahan ada hikmahnya."
Sayidina Hamzah bin Abdul Mutalib saat akan membukakan pintu berkata, "Kalau niatnya baik kita terima kalau niatnya tidak baik, saya paling depan,". Usai pintu dibuka, Umar langsung masuk dan merangkul Rasulullah.
Umar bersyahadat,  "Asyhadu an-laa ilaa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaah."
Sahabat pun bertakbir. Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!


Kisah takutnya Setan terhadap Umar

Umar bin Khatab merupakan salah satu dari empat khalifah yang dikenal dengan karakternya yang tegas, bijaksana, kasar dan banyak ditakuti oleh kaum Quraisy pada saat itu.
Kisah Umar bin Khattab
Sebelumnya Umar bin Khattab merupakan orang yang sangat keras dalam menentang ajaran Islam, bahkan ia sering melakukan perbuatan kasar pada kaum muslim waktu itu. Umar bin Khattab juga pernah berkata 'tidak akan pernah masuk Islam'.

Kisah Umar bin Khattab
Namun Allah SWT maha besar dan meluluhkan hati Umar bin Khattab yang menolak keras agama Islam. Setelah keislaman Umar bin Khattab, kemuliaan dan kekuatan Islam semakin bertambah.

Kisah Umar bin Khattab
Seperti yang kita ketahui setan tidak akan pernah takut kepada manusia, bahkan yang paling takut dengan setan adalah manusia itu sendiri. Namun, perlu kalian ketahui ternyata ada satu orang yang paling ditakuti setan, ia adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Abu Hafsh Umar al-Faruq bin Khattab atau yang sering kita kenal dengan nama Umar bin Khattab.

Kisah Umar bin Khattab
Suatu ketika, pada saat itu terdapat sebuah kisah dimana setan takut akan Umar bin Khattab. Sebagaimana yang terjadi pada ‘Umar bin Khattab. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata pada ‘Umar bin Khattab,

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَخَافُ مِنْكَ يَا عُمَرُ إِنِّى كُنْتُ جَالِسًا وَهِىَ تَضْرِبُ فَدَخَلَ أَبُو بَكْرٍ وَهِىَ تَضْرِبُ ثُمَّ دَخَلَ عَلِىٌّ وَهِىَ تَضْرِبُ ثُمَّ دَخَلَ عُثْمَانُ وَهِىَ تَضْرِبُ فَلَمَّا دَخَلْتَ أَنْتَ يَا عُمَرُ أَلْقَتِ الدُّفَّ

“Sesungguhnya setan benar-benar takut padamu wahai Umar. Tatkala aku duduk budak wanita itu memukul rebana, lalu masuk Abu Bakar, ‘Ali dan Utsman, dia masih memukul rebana, tatkala dirimu yang datang budak wanita itu melemparkan rebananya.” (HR. Tirmidzi no. 3690. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Iblis/Setan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

إِنِّى لأَنْظُرُ إِلَى شَيَاطِينِ الإِنْسِ وَالْجِنِّ قَدْ فَرُّوا مِنْ عُمَرَ

“Sungguh aku melihat setan dari kalangan manusia dan jin lari dari ‘Umar.” (HR. Tirmidzi no. 3691. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).


Jadi hikmah dari kisah di atas adalah setan akan takut pada orang yang kuat imannya seperti sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khattab.


Semoga bermanfaat...
Sumber:
merdeka.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah Islam: Peristiwa Fathul Makkah

Sejarah Islam: Kisah Perang Uhud

Sejarah Islam: Perang Khandaq